Hati-hati saat kita mulai berbohong.
Lihat baik-baik di mana kaki-kaki kebohongan kita berdiri, sebab ia belum tentu berdiri tepat di antara kebaikan dan keburukan. Maka jika itu kebaikan, pikirkan sungguh-sungguh, kebaikan apa yang sedang kita perjuangkan dalam kebohongan itu.
Pastikan ia berpijak pada kebaikan orang lain. Atau jangan-jangan, hanya demi kebaikan diri sendiri yang dikemas seolah-olah untuk kebaikan lebih banyak.
Hati-hati saat kita mulai berbohong.
Sekali siapa saja memulai kebohongan, maka akan selalu ada kebohongan di balik kebohongan lainnya. Karena cara “paling tepat” untuk menutupi kebohongan adalah dengan kebohongan.
Tanpa disadari, kita hanya sedang menciptakan gumpalan-gumpalan kecil penyesalan, hingga terlambat kita menyadarinya ia telah menjelma bagai api yang menjalar, membakar habis rasa percaya.
Percayalah, mendapatkan kepercayaan seseorang itu mudah, sungguh mudah sekali. Namun, menjaga kepercayaan itu yang tidak setiap orang bisa melakukannya.
Sebab, terkadang bukan karena kebohongan kita membenci seseorang, tapi karena sedih menerima kenyataan bahwa ia tidak bisa lagi kita percaya.
Dinukil dari : Seto Wibowo, 21 Juni 2018