Tahun baru masehi, begitu berartikah (bagi kita umat muslim) ?

Ahad, 31 Desember 2017 hari terakhir tahun masehi.
Kita mesti berhati-hati menyikapi dan jangan terjebak perbuatan yang sia-sia dan tidak ada manfaat dan bukan budaya kita.

Hal-hal yang perlu diperhatikan:

1. Yang spesial, bukan jam 12 malam, tapi 1/3 MALAM TERAKHIR, untuk bisa sholat Tahajud.

2. Yang hebat, bukan menunggu detik-detik pergantian tahun, tapi menunggu ADZAN subuh di mesjid.

3. Yang super, bukan begadang berpesta lalu tidur pagi, tapi tidur lebih awal dan BANGUN LEBIH AWAL untuk sholat sunnah tidur, subuh dan sholat subuh dengan segar.

4. Yang membahagiakan, bukan menghambur-hamburkan harta dengan pesta pora (terompet, pesta kembang api, pesta musik dll), tapi SEDEKAH esok di pagi hari lalu dirutinkan di hari-hari selanjutnya.

5. Yang menjayakan, bukan ikut di keramaian acara tahun baru, tapi BERJAMAAH SUBUH.

6. Yang luar biasa, bukan mendeklarasikan harapan saat kembang api memuncak, tapi saat ALLAH turun ke langit bumi dan kita bisa memanjatkan doa pada-Nya.

Daripada keluar rumah dengan jalan-jalan atau cangkruk tidak jelas, bisa berkumpul di rumah atau di masjid untuj dzikir, tausiah dan muhasabah diri.

Semoga kita bisa memilah dan memilih mana yang bermanfaat, jangan sampai hidup ini hanya sia-sia.
Semoga kita menjadi lebih baik dan lebih bermanfaat.

Robbana Taqobbal Minna
Ya Alloh terimalah dari kami (amalan kami), aamiin.

Rasulullah bersabda “Barang siapa menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk dari golongan kaum tersebut

Comments

comments